Tulisan Siswi SMA Soal Toleransi Ini Tuai Banyak Pujian. Tapi Oleh Facebook Malah Akunnya Dibekukan

Tulisan Siswi SMA Soal Toleransi Ini Tuai Banyak Pujian. Tapi Oleh Facebook Malah Akunnya Dibekukan

Afi Nihaya Faradisa. Adalah nama seorang pemilik akun Facebook yang tulisannya menyita perhatian saya beberapa bulan yang lalu. Tulisannya tajam, kritis, dan menohok saya terang-terangan. Sayangnya, tulisan Afi yang luar biasa ini berujung dengan suspend dari Facebook. Melalui akun Instagram-nya, Afi mengabarkan bahwa akun Facebook-nya nggak bisa diakses karena di-report massal sehingga Facebook menangguhkan akunnya. Karena terlalu kritis? Entahlah.

Sama seperti saya, banyak yang kehilangan saat akun Afi ditangguhkan. Di tengah gelegak dunia politik dan segala konflik SARA yang tengah panas, tulisan Afi bagai oase di padang pasir yang menyebarkan kedamaian dan mengajak kita untuk mengingat soal toleransi. Kenapa malah di-suspend? Saya nggak heran ketika kemudian muncul #facebookbringbackAFI yang viral. Sekarang akun Afi sudah ada lagi. Senang sih, tapi ya masih sebal juga rasanya ketika ingat akun yang ‘teduh’ itu di-suspend, sementara banyak akun-akun yang berisi caci maki dibiarkan.

Terakhir, Afi menulis tentang “Warisan”. Sebuah pengingat kita akan keberagaman sekaligus sindiran tajam tentang orang-orang yang menganggap dirinya paling benar

Apa sih yang dia tulis sampai akunnya ditangguhkan? Tulisan terakhir Afi itu saya baca pagi-pagi saat perjalanan ke kantor. Judulnya “WARISAN”, menyoroti berbagai hal yang kita warisi, termasuk budaya, ras, dan agama. Bagaimana orang berperang di media sosial, saling menjelekan dan mencaci-maki karena perbedaan. Padahal sedari awal, kita punya semboyan “bhineka tunggal ika”, yang seharusnya bisa diingat sebagai perekat kehidupan bersama.

Tulisan itu diakhiri dengan sangat cantik sekaligus menohok sampai ulu hati: Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir.

Sebelumnya Afi juga membuat tulisan mengenai gadget dan pernak-pernik perang medsos. Bahasanya yang tajam dan penuh kebenaran, membuat saya tertampar lagi dan lagi

Di postingan yang terbit berbulan-bulan lalu, Afi juga menyindir saya soal gadget dan “makanan bergizi” untuk pikiran. Afi mengisahkan tentang pengalamannya melepaskan diri dari gadget selama 10 hari. Terbebas dari notifikasi-notifikasi maupun hal-hal yang terkadang memancing emosi.

Yah, mau nggak mau saya harus mengaku bahwa barangkali 70% dari 24 jam saya selalu berdekatan dengan gadget. Bangun tidur pun, yang pertama saya cek adalah ponsel pintar yang selalu siap di jangkauan tangan. Cek medsos ini dan medsos itu. Segala informasi kita cari di internet dan media sosial. Sampai terkadang kita lupa untuk memverifikasi dahulu kebenarannya. Dari situlah, perang tidak lagi di medan pertempuran, melainkan di layar smartphone dengan senjata jempol sampai kapalan.

Sungguh mengejutkan bahwa pemikiran tajam dan kritis muncul dari remaja seusianya. Bagi saya tulisannya sangat menginspirasi, dan layak di-follow oleh 270 ribu orang.

sumber : http://www.hipwee.com/feature/facebookbringbackafi-dear-facebook-kenapa-akun-yang-damai-dan-penuh-toleransi-justru-dibekukan/

Artikel Terkait

Tulisan Siswi SMA Soal Toleransi Ini Tuai Banyak Pujian. Tapi Oleh Facebook Malah Akunnya Dibekukan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email